Rasanya Begini Kalau Main Polo Lumpur di Ledokombo Jember

Rasanya Begini Kalau Main Polo Lumpur di Ledokombo Jember

Rasanya Begini Kalau Main Polo Lumpur di Ledokombo Jember

Mungkin sebagian orang nggak asing dengar olahraga Polo Air. Iya, bermain bola dalam air. Tapi kalau Polo Lumpur? Sudah jelas, media olahraganya dengan lumpur. Jember punya olahraga unik ini dan tempat untuk bisa bermain olahraga ini tepatnya di Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo. Sekitar 25 km dari pusat kota. 

Kalau naik ojek online motor dari alun-alun menuju destinasi wisata Jember sih ini hanya bayar sekitar 35 ribu.







Komunitas Tanoker 

Sebelum mengenal lebih jauh dengan Polo Lumpur, aku akan kenalin sebuah komunitas yang turut berjasa menambah kekayaan khas dan icon unik yang dimiliki Jember, kota terbesar ketiga di Jawa Timur. Ini menjadi salah satu Jember lovely destination bagi banyak orang yang sudah pernah berkunjung di sini.  

Tanoker adalah sebuah tempat belajar bagi mereka-siapapun dari berbagai latar belakang. Dengan tujuan mulia, Tanoker berupaya mengangkat derajat manusia yang tadinya tidak diperhatikan hak-haknya baik dari segi pendidikan, kesehatan, makanan layak, hingga hak untuk bahagia dan bermain bersama kawan sejawat, kini mampu berkembang. Tanoker termasuk dalam salah satu tempat wisata Jember.


Menggali potensi dan kreativitas anak khususnya di bidang kebudayaan, Tanoker mengumpulkan anak-anak yang mayoritas ditinggal orang tuanya kerja di luar kota dan negeri sebagai TKI dan TKW. Lewat bimbingan dan penumbuhan rasa percaya diri, anak-anak ini mampu bertransformasi lebih berkembang dan bisa berguna bagi sekitarnya.

Tanoker artinya Kepompong dalam bahasa Madura. Komunitas berbasis pariwisata ini Pendirinya Ibu Farcha Ciciek dan Ir Supohardjo di tahun 2009. Perlahan tapi pasti,  komunitas ini ikut berkembang dan memiliki banyak pilihan untuk kita sebagai pengunjung bisa ikut belajar bersama dengan adik-adik di komunitas.





Tanocraft

Ada banyak cara untuk mencari potensi diri bagi mereka adik-adik yang sempat terabaikan kesejahteraan hidupnya. Contohnya belajar kerajinan tangan. Kegiatan yang mengasah keterampilan dan kreativitas ini ditampung oleh Komunitas Tanoker. 

Hasilnya bisa ikut  mejeng di Pasar Lumpur.

Tanocraf di Komunitas Tanoker Jember


Kenapa dari tadi selalu ada kaitannya dengan lumpur, sih? Hehe, namanya juga daerah Ledokombo. Dalam bahasa Jawa Ledok artinya lumpur dan Ombo artinya lebar. Ya... sudah bisa disimpulkan sendiri lah ya... 





Pasar Lumpur

Pertengahan tahun 2017, Komunitas Tanoker resmi membuat Pasar Lumpur yang tujuannya sangat banyak. Selain untuk memasarkan produk lokal, ada misi mulia yang ingin diangkat. Pasar Lumpur dibuka setiap satu bulan sekali dan kegiatan ini selalu di hari Minggu.

Pasar Lumpur di Komunitas Tanoker Jember


Di Pasar Lumpur kadang diisi dengan lomba dan festival. Seperti Festival Egrang yang kini menjadi salah satu icon festival di Jember. Festival ini sendiri sudah 8x dilaksanakan hingga di tahun 2017. Kegiatan ini menjadi panggung kreativitas masyarakat yang didominasi oleh buruh migran di Kecamatan Ledokombo.
Lomba dan Festival Egrang di Tanoker

Selain itu juga ada kerajinan yang dihasilkan di Dapur Tanocraft, juga terkadang mengadakan pelatihan membuat makanan sehat tanpa pengawet, zat kimia, dan bahan-bahan berbahaya. Ini maksudnya sih mengajak semua masyarakat untuk semangat menerapkan pola makan sehat.




Dari Putus Sekolah Hingga Kekurangan Gizi

Ini tercetus bukan tanpa alasan. Mata pencaharian mayoritas orang Ledokombo adalah buruh tani dan pedagang kecil. Rata-rata penduduk usia produktif di sana lebih memilih kerja sebagai TKI dan TKW dan meninggalkan anak-anaknya. Jelas ini berdampak pada mereka generasi emas yang sedang tumbuh dan berkembang. Selain psikologis, mental, dan skill nggak berkembang, kesehatan juga terancam buruk. 

Pasar Lumpurlah sarana tepat bagi mereka teredukasi untuk selalu mengonsumsi makanan sehat. Bahkan bahannya juga menggunakan hasil lokal. Ini juga menanamkan bangga pada hasil sendiri. Ketika hasilnya dijual, mereka juga bisa belajar berekonomi. Selain itu yang nggak kalah bagusnya adalah di sinilah saat yang baik untuk saling kenal satu sama lain. Menjalin kekeluargaan semakin dalam dan luas antar individu.

Apalagi nantinya banyak pengunjung yang datang. Bisa datangkan rejeki, jaringan, dan menambah saudara dari sabang hingga merauke.




Bazar Kuliner Sehat dan Unik

Kalau aku tuliskan di sini beragam jenis makanan dan minuman yang dijual di Pasar Lumpur, segera tuntaskan rasa penasarannya untuk datang ke sini. Karena memang benar-benar unik. Coba siapa yang nggak penasaran dengan olahan tradisional maupun luar negeri yang dikreasikan secara inovatif ini:
Menu Bazaar Kuliner Unik di Pasar Lumpur Tanoker Jember

Meski aku sudah pernah coba nasi Jagung, lengkap dengan ikan asinnya, urap-urap, kerupuk, dan sambal, tapi di sini aku merasakan nikmatnya makanan yang ditanam dan dipetik sendiri oleh masyarakat lokal Ledokombo. Hm... bayangin lagi aja sudah bikin nelen ludah.

Makanan dan minuman itu makin nikmat kalau disantap setelah olahraga Polo Lumpur. Naaaah... ini nih olahraga yang seru dan dijamin melepas penat karena aktivitas sehari-hari. Bagi yang belum mencoba, bayangkan deh gimana rasanya bermain bola di:

⚽ Medianya lumpur, pasti!
⚽ Lumpurnya diberi air yang cukup banyak.
⚽ Lapangannya petakan sawah.
⚽ Pemandangan dikelilingi sawah yang ditanam padi, sesekali ada nuansa sungai mengalir.
⚽ Kita harus memasukkan bola ke gawang lawan dengan tangan.
⚽ Untuk bergerak dan berlari, kita harus angkat kaki tinggi-tinggi.
⚽ Pegang bolanya dibatasi hanya sampai 5 langkah.




Polo Lumpur Games Olahraga yang Gemesin!

Menurutmu dari deskripsi di atas, kita yang lagi main Polo Lumpur bisa lari selincah di tanah lapang berumput? 

Jawabannya tidak!

Ini seru karena untuk berlari aja susah, haha! Tinggi lumpur semata kaki, tapi tinggi air setungkai kaki orang dewasa. Jalan di air aja sudah kebayang beratnya kalau kaki diayun kan? Gimana kalau dikombinasikan dengan licinnya lumpur? 
Polo Lumpur di Tanoker Ledokombo Jember

Belum lagi kita harus rebutan bola dengan tangan. Bola kena air aja udah susah dipegang ya? Gimana kalau bolanya berlumuran air lumpur? Semakin digenggam semakin licin! Mau nggak mau kita harus menerkam si Bola dengan badan. Eeeeehhh lumpurnya malah nyiprat ke mana-mana. Kena muka deh, hahaha! Seru banget!

Apalagi air lumpur kan keruh ya? Beda dengan air. Kami yang bermain kerap mencari-cari, "Bola... bola... kamu di mana?" Hehe...

Nggak mustahil sih kadang keminum atau kena mata. Tapi sebenernya secara spontanitas mata dan mulut akan menutup. Ini menjadi susah ya, kan pandangannya jadi setengah sipit gitu. Pas bisa nge-gol-in, rasanya puas dan bangga deh!




Permainan tapi Olahraga

Di saat kita rebutan bola, di situlah seluruh otot bermain. Oleh sebab itu, sebelum main, kita wajib pemanasan. Teman-teman dari Tanoker akan mengajak kita semua pemanasan dengan goyang geyal-geyol karena dipadu dengan musik dangdut. Pemanasannya di dalam lumpur.

Dan bersiaplah, sebelum dimulai pasti akan ada yang mendorong badan kita tiba-tiba dari belakang. Pengenalan lah dengan lumpur.

Awalnya sih ada rasa takut ketika menginjak lumpur. Takut jatuh atau kaki tenggelam dan nggak bisa jalan. Ternyata justru itu asyiknya!

Polo Lumpur di Tanoker Ledokombo Jember
Olahraga ini dilakukan oleh 2 tim. Tim merah dan hijau (baju tim disediakan oleh Tanoker). Per tim 15 orang (kurang lebih). Dan terdiri dari 2 babak. Per babak durasinya 15 menit dengan istirahat 10 menit. Siapapun bisa dan sangat boleh ikut bermain. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Bagi yang pengen main Polo Lumpur tapi misalnya jumlah rombongan nggak banyak, jangan khawatir. Teman-teman dari Tanoker siap menjadi lawan.

Ayo coba!

Selepas main kotor-kotoran, saatnya bebersih. Bisa mandi di kamar mandi yang difasilitasi pancuran air segar, bisa juga langsung mandi ke sungai yang jernih. Bilas bersama-sama kawan se-tim di sungai bisa bikin makin akrab.


Bagi yang dulu punya kenangan mandi di sungai, di sinilah saatnya bernostalgia. Bermanja dengan air bening nan segar.

Ohya, nggak usah khawatir untuk kawan-kawan yang datang dari jauh atau luar kota. Tanoker menyediakan Homestay. Aku juga pernah berkesempatan bermalan di Tanoker bersama rekan-rekan kantor.


Pasar Lumpur Komunitas Tanoker Jember

Jadi, sudah siap untuk explore Jember?
Atau sudah pernah coba Polo Lumpur dan hadir di Pasar Lumpur?
Eh? Jadi pengen coba?

Sumber Gambar: Dokumentasi Yusuf Briliany


Previous
Next Post »

4 komentar

Write komentar
Tuesday 5 December 2017 at 10:47:00 GMT+7 delete

aaaaahhh Polo Lumpur mengingatkanku keseruannnya.
Apalagi mainnya sore hari. Pulang kerumah tinggal mandi hehehe

Reply
avatar
Tuesday 5 December 2017 at 23:26:00 GMT+7 delete

Aku belum pernah coba, tapi pengen, kapan2 bareng Vinn, haha

Reply
avatar
Tira Soekardi
AUTHOR
Wednesday 6 December 2017 at 02:42:00 GMT+7 delete

ih kalau gini sih setu habis ya , seru kotor2annya

Reply
avatar
Friday 21 September 2018 at 20:48:00 GMT+7 delete

bbrp kali kemari membawa rombongan jember city tour dari luar kota. mereka takjub di kota jember ada yang mempopulerkan kembali permainan2 tradisional yang nyaris punah. Salut untuk pengelola Tanoker.

terima kasih sharingnya.

Reply
avatar

Jejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.

Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon