Kalau Punya Asuransi, Jangan Begini...

Kalau Punya Asuransi, Jangan Begini...

Keluarga, termasuk saya menganut penggunaan asuransi untuk segala kebaikan dan kelemahannya. Karena bagi kami, penggunaan program atau layanan umum yang tujuannya untuk kebaikan banyak orang tentu ada sesuatu yang dilakukan. Salah satunya asuransi. Semua sudah paham bahwa dalam berasuransi itu ada biaya premi. Dan besarnya premi tuh sesuai dengan kelas yang kita pilih.

Banyak sekali vendor asuransi dengan segala bentuk layanan dan kemudahannya. Tinggal kita biasanya menyesuaikan dengan bank yang kita pakai, atau apa aja deh yang jadi standard masing-masing orang hingga akhirnya setuju pilih asuransi tersebut.

Saya pribadi masih memiliki 2 asuransi, yaitu asuransi kesehatan dan karyawan. Beberapa kali saya pernah gunakan ketika saya opname dan kecelakaan kerja. Saya rajin membayar premi dan saya mau untuk melalui proses administrasi. Ya secara logika, saya butuh bantuan dana untuk kesehatan saya, maka saya harus mau repot untuk memenuhi syaratnya. Rencana saya akan memikirkan asuransi pendidikan untuk anak saya yang baru jalan 2 bulan ketika saya menulis ini. Tentunya saya memilih asuransi yang sesuai dengan penghasilan saya.

 

Punya Asuransi?

Sebenernya apa sih etika kita setelah punya asuransi? IYES! Kita kudu punya etika loh. Kalau nggak punya, yaa… bakal merusak rantai kebaikan yang jadi tujuan utama asuransi, yaitu menjadi penghimpun dana untuk masyarakat yang naudzubillah terkena musibah. Ini pun juga akan menjadi kebaikan untuk kita sendiri. Mengurangi resiko kerugian dan bisa juga menjadi investasi masa depan kita sendiri. Nah, simak yuk etika yang tidak boleh kita lakukan ketika kita sudah memiliki asuransi, terlebih lagi asuransi jiwa.

 

Jangan Tidak Bayar Premi

Apa akibatnya jika kita tidak bayar premi? Yang pasti ketika kita butuh asuransi akan terhambat. Biasanya kita disuruh melunasi tunggakan premi yang belum dibayar. Dan nominalnya tidak sedikit. Iya kalau kita kebetulan punya uang lebih untuk menutup dendanya. Kita mau gunain asuransi kan artinya kita butuh bantuan dana cepat untuk berobat misalnya, artinya kita pun akan susah pada akhirnya. Lebih baik rajin bayar premi sehingga kita nggak merasa berat.

 

Jangan Ketika Kena Musibah Baru Bikin

Nah, jangan begini juga. Kalau butuh bantuan dana besar untuk berobat, misalnya, baru deh kita gerak cepat untuk bikin. Karena beberapa asuransi syaratnya tidak langsung aktif bisa digunakan seketika baru daftar. Maka lebih bijak memang jauh-jauh waktu sudah siap dan rajin bayar premi itu tadi.

 

Jangan Setelah Selesai, Lalu Nggak Bayar Premi Lagi

Ini lagi penyakitnya orang Indonesia banget. Habis manis sepah dibuang. Hihi… ketika musibah datang buru-buru bikin. Giliran sudah sembuh berkat bantuan asuransi, kita lupakan begitu saja kewajiban bayar preminya. Trus nanti kalau kita butuh lagi, repot deh… kita kudu bayar premi-premi kita sebelumnya. Ya bagaimana… anggaplah kita menabung atau investasi keungan untuk musibah ya mungkin datang. Lah kita nggak pernah nabung, trus kita mengharap cairan asuransi dari mana? Asuransi memang berasaskan penghimpun dana masyarakat yang ikut asuransi itu tadi. Ya masa kita dibantu dari himpunan tersebut, lantas kita tidak ikut serta di dalamnya? Itu termasuk egois, sih…

 

Jangan Teledor, Baca, Simak, dan Pahami Baik-baik S&K-nya

Setiap asuransi tuh punya syarat dan ketentuan yang berbeda-beda. Saat mendaftar atau beli asuransi, malah bikin kita susah sendiri karena nggak tahu kalau harus begini dan begitu. Baca bagaimana cara klaimnya. Bisa cair kapan dari pengajuan, dengan cara bagaimana? Langsung bisa klaim asuransi atau dilakukan dahulu baru diklaim? Pokoknya cara kerja asuransi yang kita pakai tuh kudu jelas.

 

Jangan Pilih Kelas Ketinggian

Jika asuransi kesehatan biasanya ada kelas-kelasnya. Sesuaikan saja dengan kemampuan diri. Terutama berdasarkan penghasilan bulanan kita. Jangan sampai kita pilih kelas bagus, tapi kita nggak kuat bayar premi perbulannya. Dan kalaupun kita mau naikin kelas, kita juga kudu tahu apa saja yang perlu kita bayar sisanya. Tidak perlu gengsi dengan kelas yang kita pilih. Yang paling penting ketika kita dapat musibah bisa langsung ditangani dan kita selamat tanpa perlu ribet. Tapi juga jangan pilih kelas yang rendah jika kita mampu. Pilih yang kita nyaman nantinya. Toh dirasakan sendiri kan…

 

Jangan Mengaku Nggak Punya Uang Bayar Premi

Itulah pentingnya memasukkan ‘biaya asuransi’ di anggaran belanja kita setiap bulan. Jika kita terbiasa well planing, kita pun terbiasa mendaftar apa saja biaya-biaya yang wajib dikeluarkan setiap bulannya. Nah, supaya kita nggak merasa berat dengan biaya premi asuransi, kita list saja dan langsung bayarkan ketika sudah gajian. Saya lebih suka menabung di awal ketimbang menabung uang sisa di akhir. Perkara bulan ini ada sisa, ya masuk tabungan lagi.

 

Jangan Menunggu Tua untuk Ikut Asuransi

Sekarang, kalau mau bikin asuransi meski sudah tua, silakan… segera. Nggak ada waktu terlambat, sih. Tapi memang baiknya jangan nunggu tua untuk punya asuransi. Karena kita manusia hanya berencana, Tuhan tetaplah yang menentukan. Mau kita sakit di umur berapa, hanya Tuhan yang tahu. Kita sebagai manusia hanya bisa bersiap diri. Punyalah asuransi. Udah deh… saya sudah merasakan betapa terbantunya asuransi kesehatan ketika saya mendadak vertigo akibat kecelakaan. Kecelakaan pun saya juga ditanggung asuransi yang karyawan.

 

Jangan Mikir: Kita Tidak Sakit, Tidak Butuh Asuransi

Jadi begini… sehat adalah pilihan semua umat di dunia ini. Kita pun wajib memproteksi diri kita dengan gaya hidup yang sehat. Berlaku di kehidupan sosial dengan baik pula. Namun saya rasa, manusia menjadi lebih tenang lagi jika suatu ketika hal yang tidak kita inginkan datang atas ijin Tuhan, kita jadi lebih siap.

 

Jangan Ngeluh Jika Harus ‘Repot’ Ajukan Klaim

Yang namanya ikut asuransi, jelas punya alur atau proses untuk bisa kita klaim. Dan masing-masing asuransi berbeda-beda caranya. Ada yang bisa langsung digunakan saat itu juga dengan cara menunjukkan ID or something else. Ada juga yang harus melengkapi beberapa berkas hingga akhirnya klaim kita dikabulkan dan bisa menutupi biaya tersebut. Pahami cara kerja asuransi kita bagaimana. Pilih yang menurut kita nyaman dan bersedia mematuhinya.

 

Cari Referensi Asuransi

Okey, kalau kita search di google banyak banget, ya, macam-macam asuransi. Kadang suka bingung. Sebenarnya ada tempat yang merangkum beberapa pilihan asuransi yang bisa kita baca-baca. Bahkan bisa memberikan kita rekomendasi apa asuransi yang cocok dengan kita. Coba main ke websitenya Lifepal (lifepal.co.id), deh. Udah kaya belanja online aja gitu kita lihatnya. Bayarnya juga bisa pakai Go-Pay dan pakai OTP kartu Debit. Sukaan saya banget ini sekarang.

 

Jadi itu tadi sih beberapa etika yang jangan sampai kita lakukan. Punya asuransi itu bukan berarti kita berdoa jelek terhadap diri kita sendiri ya. Kita hanya manusa, hanya berencana. Tetap Tuhan yang memutuskan hidup kita jatuhnya bagaimana. Tapi tentunya… kita wajib untuk hidup sehat dan berlaku baik di kehidupan.

Sudah punya asuransikah, teman-teman?

 

Sumber Gambar Pexel

Previous
Next Post »

Jejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.

Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon