Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Tepat besok (13 Desember 2020), anakku imunisasi paling terakhir dari imunisasi lengkap yang dianjutkan oleh IDAI. Daftarnya ada di Buku KIA anak. Aku akan berbagi, pengalaman imunisasi yang dilakukan anakku. Mulai dari baru lahir hingga paling terakhir ini. Sebelumnya, aku mau jelasin dahulu, imunisasi lengkap bayi ini apa saja sih? Dan apa saja imunisasi lengkap beserta imunisasi pelengkapnya.

Ohya, imunisasi ini adalah sebuah cara memberikan vaksin kepada anak. Menurut teman-teman, imunisasi ini hak anak atau hak ibu, sih?

Bagiku, imunisasi adalah hak anak. Anak memang nggak bisa memilih ketika masih bayi. Dia nggak ngerti. Ngomong aja belum bisa. Nggak bisa bilang enggak dan iya. Tapi yang pasti kita semua yang terlahir memiliki hak asasi untuk sehat dan hidup normal saat bersanding dengan kawan sehat lainnya.

Kita sebagai ibu memang terkadang nggak tega ya ngelihat dampak dari pemberian vaksin. Ada yang reaksinya demam sedang, hingga deman tinggi. Terkadang juga ada kipi-nya, alias bahasa awamnya tuh ada kegagalan dalam pemberian vaksin. Ini tentu ditindak lanjuti oleh tenaga kesehatan. Kita sebagai orang tua paling tahu dengan kondisi anak. Jangan juga kita yang ingin vaksin, nggak memikirkan kondisi anak ketika divaksin. Karena kondisi saat disuntikkan cairan vaksin tuh harus dalam keadaan sehat. Sehingga meminimalisir demam atau reaksi yang lain.

Lagi-lagi, kita sebagai orang tua yang paling paham tentang kondisi anak. Memang beberapa anak tidak disarankan imunisasi karena ternyata anak tersebut alergi terhadap kandungan vaksin tertentu. Jelas ini harus konsultasi dengan ahlinya. Sebab jika dipaksa imunisasi, akan bereaksi buruk ketimbang baiknya.

Tapi yang pasti, jik 1 anak tidak vaksin memang akan tampak sangat sehat dan baik-baik saja ketika berkupul dengan anak-anak yang sudah vaksin. Sering dengar kalkmat, “Anakku nggak vaksin alhamdulillah sehat hingga sekarang.”

Herd immunity menyelamatkan 1 anak ini tadi.

Sedangkan 1 anak vaksin bisa menjadi terancam ketika sekelilingnya tidak vaksin, hingga akhirnya bisa menjadi wabah untuknya. Tentu ini sangat merugikan orang disekelilingnya.

 

Biaya Vaksin

Vaksin ada yang gratis, ada pula yang bayar sesuai dengan merk dan di mana kita dapatkan vaksin. Biasanya semakin mahal, semakin minim juga reaksi negatif bagi anak. Bukan berarti yang di puskesmas/posyandu yang gratis itu jelek. Biasanya sih yang membedakan hanya, panas atau enggak nya atau memberikan efek nyeri sedikit dan tidak sama sekali. Harganya juga beda jauh karena beda merk.

Vaksin bukan obat. Vaksin hanyalah virus yang dilemahkan. Tujuannya tubuh mampu mengenali virus sejenis. Ya, memang benar bahwa tubuh dimasukin virus. Supaya lebih kenal dan kebal. Tubuh memberikan antibodi dalam keadaan sehat. Karena jika tidak begitu, saat terpapar nantinya bisa lebih parah. MUI pun telah menyatakan vaksin halal karena dipandang memberi lebih banyak kebaikan daripada mudharatnya.

Sekali lagi, vaksin bukan obat. Jika kita berikan vaksin bukan lantas nggak akan sakit sama sekali. No! BIG NO. Bukan gitu konsepnya. Tapi pemberian vaksin bisa meminimalisir resiko jika nanti saatnya terpapar. Dan masing-masing tubuh jelas berbeda.

 

Imunisasi Lengkap Bayi

Ada 24 bulan pertama yang wajib kita berikan kepada anak. Dimulai dari:

  • HB-O: 0 bulan (0-7 hari) – Ini dilakukan saat anak itu baru lahir. Diberi rentang hingga 7 hari sejak dilahirkan.
  • BCG dan Polio 1: (0-2 bulan) – Ini biasanya kan kita kontrol ke bidan/puskesmas/dokter, biasanya nanti anaknya sekalian di vaksin BCG dan Polio. Diberi rentang 2 bulan pertama sejak dilahirkan agar tidak demam. Boleh lebih dari 2 bulan pemberiannya, tapi biasanya ada demam gitu.
  • DPT-HB-HIb 1 dan Polio 2: (2 bulan ke atas)
  • DPT-HB-HIb 2 dan Polio 3: (3 bulan ke atas)
  • DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4: (4 bulan ke atas)
  • IPV: (4 bulan ke atas) – Ini biasanya gantian sama DPT-HB-HIb 3 dan Polio 4. Jika sebelumnya sudah DPT 3, IPV nya bulan depannya.
  • Campak 1: (9 bulan ke atas)
  • DPT-HB-HIb dan Campak Lanjutan: (18 bulan ke atas) – ini juga gantian, biasanya salah satu dulu lalu bulan depannya satunya.

Biasanyaaaaaa DPT ini panas. Sedia sanmol/penurun panas bayi di rumah. Dan demam berlangsung 1 hari. Maksimal 2-3 hari lah. Mudah-mudahan anak kita nggak pakai lama demamnya.

Catatan Imunisasi anak (KIA) jangan sampai hilang kalau bisa, hingga dewasa. Karena ini akan menjadi catatan kesehatan pribadinya. Dia nggak akan ingat pernah divaksin saat bayi, kan? Ini akan membantu dia di suatu saat nanti.

Aku berharap, imunisasi Covid akan ada di imunisasi dasar lengkap anak agar nggak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk virus menakutkan ini. Mengingat Covid adalah wabah dunia.

Ohya, ada juga imunisasi tambahan yang disepakati oleh IDAI (selain imunisasi dasar). Diantaranya:

  • Rotavirus (diberikan usia minimal 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan)
  • Influenza (diberikan usia minimal 6 bulan dan diulangi setiap 1 tahun)
  • Campak (selain campak 1 & 2, ada di usia 6 & 7 tahun)
  • MMR (diberikan usia minimal 15 bulan, 18 bulan dan antara usia 6-7 tahun)
  • Tifoid (diberikan usia minimal 2 tahun dan diulangi 3 tahun sekali)
  • Hepatitis A (diberikan usia minimal 2 tahun diulagi dalam interval 6-12 bulan)
  • Varisela (diberikan usia minimal 1 tahun, hanya 1x saja)
  • HPV (diberikan saat usia 10 tahun, 2-3x saja)
  • Japanese encephalitis (diberikan 2x di usia 1 tahun dan 2 tahun atau di usia 3 tahun)
  • Dengue (diberikan minimal usia 9 tahun, diulangi hingga ketiga kalinya, dengan interval 6 bulan.)

 

COVID-19 Belum Selesai

Bicara imunisasi dan vaksin, pasti masih nyambung dengan fenomena yang belum kunjung selesai ini. Tapi kabarnya, vaksin COVID sudah tiba di Indonesia. Kita pun belum tahu bagaimana vaksin ini bisa membantu memperkebal imun kita terhadap virus ini. Sedangkan di satu sisi, Indonesia negara yang sangat ramah sehingga virus pun betah di sini. Sejujurnya sih, perilaku kita jugalah yang membuat angka positif COVID masih merajalela. Jujur aja, kita masih suka kluyuran kan? Apa itu WFH?

Bulan Oktober 2020 tercatat 390.000 jiwa yang posotif dan 12.299 orang meninggal. Dan itu masih meningkat hingga saat ini (sumber: Halodoc)

Ya, ada yang pulih dari COVID. Memang pertaruhan kita hanya imun. Tidak ada yang lain.

 

Vaksin Sinovac Biotechnology

Salah satu vaksin yang sedang diuji klinis di Indonesia yang diharapkan mampu memberi kekebalan imun. Sudah sampai di uji klinis ketiga dan kita sedang melihat apakah ada efek sampingnya? Vaksin Sinochem ini dilakukan di prioritasnya. Maksudnya tenaga kesehatan dahulu.

Kita berdoa supaya vaksin ini memang baik dan kita segera kembali normal. Lelah nggak sih pakai masker terus? Kalau cuci tangan dan jaga kebersihan, mudah-mudahan jadi new normal beneran deh. Tapi pakai masker ini bikin engap huhu.

Semoga pandemi ini segera berlalu, ya…

Previous
Next Post »

Jejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.

Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon