Demi Apa, Aku Baru Kenal Path

Hai blogiest yang up to date! Nggak kaya aku kudet alias kurang update. Huft!

Aku udah sering denger media sosial yang namanya Path. Dan aku merasa sudah punya akun di sana. Kalau ada orang pada ngomongin Path, aku langsung inget icon/logo aplikasinya. Huruf P seperti ini.

Ya, memang salah, ini bukan logonya Path. Ini logonya Pinterest. Aku merasa sudah punya akun di media sosial yang logonya huruf P di atas. Aku juga pernah instal aplikasinya. 

Di twitter buanyak bangat temen update tentang lokasi dan foto dari Path. Aku bingung, bagian fitur mana yang bisa di-share begitu. Setahuku media sosial yang kaya logo di atas hanya memamerkan foto atau gambar yang penuh inspirasi dan kreasi. 

Sampai akhirnya ada seorang teman tanya, "Kamu punya Path?"

Aku jawab dengan mantap, "Punya. Tapi nggak tahu kenapa aku nggak bisa masuk. Lupa password mungkin."

Suatu ketika aku pengen coba buka akunku di Path. Aku buka dong website resminya www.path.com. Aku isikan email dan password yang aku ingat.

Gagal. 

Aku coba kemungkinan kombinasi email dan password lain. Lagi-lagi gagal. Aku juga menelusuri riwayat emailku. Siapa tahu ada email verifikasi dari Path untuk pendaftaran. Tapi nihil. Aneh! Aku garuk-garuk lengan, soalnya gatal digigit nyamuk.

Lalu aku menyerah. Sepertinya memang aku harus bikin akun baru karena lupa password. Saat aku tahu aku nggak bisa masuk, aku kecewa dan sedih. Saat itu pikiranku, "Duh, sudah banyak hal yang ku Pin di situ. Banyak inspirasi tutorial crafting. Foto-foto bagus yang penuh kreasi. Hilang sudah!" Aku juga orangnya males punya banyak akun. Aku kan tipe setia. 

Aku yang gigih dan pantang menyerah, berusaha dan coba masuk lagi dan lagi dengan segala kemungkinan kombinasi. Hingga akhirnya aku sadar sesuatu, yang kupunya itu akunnya Pinterest. Aku ketawa bodoh. Ngetawain diri sendiri.

"Gimana bisa masuk kalau akunya nggak punya akun di Path! 

Path dan Pinterest itu beda media, woy! 

Gilak! Terkecoh perkara logo!"

Jadi selama ini mindsetku, aku merasa punya akun Path rasa Pinterest. Suruh siapa logonya sama. Maksudnya sama juga apa hayo, coba tebak?

Ya, Tuhan! Ini beneran, aku yang kudet. 

Nggak juga, ding! Ini salah dua aplikasi ini yang mirip logonya. Maksudnya apa, coba?

Ini tampilan untuk Pinterest. Nyatanya juga banyak ya yang senasib denganku. Baru kenal Path Hahaha..

Tampilan Pinterest di PC

Langsung aku daftar deh akun baru di Path. Saat itu aku instal di PC. Kulanjutkan instal aplikasinya di smartphone. Berhasil! Artinya memang aku benar-benar belum punya akun di Path. Sampai boneka melahirkan juga nggak bakal bisa masuk kalau belum punya akun. Alamak! 

Done!

Maka inilah akun Path-ku. 

Pertama kali instal aplikasinya, langsung muncul pertanyaan: Ini gimana cara pakainya ya? Hahaha.... Bingung. Aku jelajahi semua menu. Kadang senyum-senyum soalnya lucu, tiap update status ada bunyinya. Lucu, ya? Tiap loading, pencet menu update status, Path-nya bunyi. Sampai-sampai aku senyum kecut juga. Soalnya temenku cuma dua. Kasihan. 

Terus aku ngakak dong. Ngakaknya sambil bertanya-tanya. Ada fitur lucu di Path, yaitu fitur bubuk cantik (Logo bulan di paling kanan warna ungu). Ini fitur buat apa sih? Buat ngasih tau ke dunia kalau aku lagi bubuk cantik? Kenapa orang lain kudu tau? Kalau aku ketiduran, nggak sempet mencet bubuk cantik gimana? 

Aku suka mainin tombol update status itu. Soalnya ada bunyi-bunyi "Pluk" yang lucu. Karena aku nggak ngerti mau update apaan dan aku masih dalam suasana penasaran sama Path, aku mainin aja tuh tombol tambah update status.

"Pluk... pluk... pluk... pluk... pluk... pluk... pluk..." 

Gitu terus sampai batrai abis.

Biar kekinian aku coba update status, dong. Dan inilah statusku pertamaku yang kekinian banget. Emot-nya lucu ya. Kaya kue.

Oke.., kali ini aku sudah merasa gaul. Lalu media sosial apa lagi yang belum kubuat? Hahaha... By the way..., bagi yang mau berteman denganku di Path, monggo kita berteman. Ajariku bermain Path. ^^ Apakah ini lebih gurih daripada Facebook?

Tapi kuacungi jempol! Aplikasi ini nggak lemot meski jaringannya 2G, semua berjalan mulus dan lancar. Good job, Path! Pertahankan service yang menyenangkan ini. 

Kesimpulan: Path bukanlah Pinterest.

"Pluk."

Share