Meraih Mimpi dengan Beasiswa [+GIVEAWAY]

Meraih Mimpi dengan Beasiswa [+GIVEAWAY]

Meraih Mimpi dengan Beasiswa karya Abellia Anggi Wardani

Mimpi dan cita-cita. Sejak kecil kita sudah familiar dengan pertanyaan, "Apa cita-citamu kalau sudah gede?" Dulu jawabnya apa? Jadi dokter? Jadi pilot? Presiden? Atau apa?

Menginjak bangku kuliah, fakta ternyata banyak sekali yang justru ngeblur mau jadi apa nantinya. Random banget rasanya hidup ini. Dulu kecilnya pengen jadi Dokter sih. Tapi nggak bisa masuk fakultas kedokteran. Bisa sih masuk, tapi biayanya mahal! Nggak mampu biayai SPP per semester yang nominalnya jutaan. Belum biaya praktek. Biaya hidup kalau ngekos. Udahlah... nyerah. Ganti cita-cita...

Tapi ganti jadi apa ya?

Kuliah di perguruan tinggi memang tidak murah. Mahal! Masuknya susah, biayanya mahal lagi. Impian banget masuk lolos SNMPTN atau SPMBTN. Karena SPP per semesternya itu paling murah diantara jalur masuk PMDK atau UM Lokal. 


Perjuangan Dapat Beasiswa

Alhamdulillah aku termasuk salah satu mahasiswi beruntung yang bisa masuk menjadi salah satu mahasiswa SNMPTN di Universitas Negeri Jember tahun 2010. Kemudian mulai mengurusi Daftar Ulang yang tahapnya begitu panjang dan melelahkan. Belum lagi aku harus membayar Rp 9.250.000 untuk uang masuknya. Lagi-lagi aku harus bersyukur kedua orang tuaku menabung untuk menebusnya sehingga aku mulai menghadapi OSPEK.

Belum ada yang menarik dari awal masa perkuliahan di Ilmu Komputer, Program Studi Sistem Informasi. Bahkan menurutku mata kuliahnya rumit! 

Well, aku sama sekali tidak tertarik. IP di semester pertamaku 2,95. Bangga? Nggak. Hahahahaha. Dapat IPK 3.00 aja nggak sampe. Mata kuliah paling dasar dapat C. Kecewa? SANGAT.

Jalan SEMESTER 2, aku mencoba Beasiswa. IPK pas-pasan, belum ada prestasi, belum ikut organisasi, persyaratan ada yang nggak kupenuhi, tapi aku nekat. Apply. Saat pengumuman... Namaku tidak ada. Kecewa? Nggak. Hahaha.. Soalnya aku memang asal. Antara niat dan nggak. Aku sadar betul, aku belum punya apa-apa yang bisa dibanggain.

Kumpulan Sertifikat

Di tahun itu juga aku mulai terbiasa dengan jadwal perkuliahan. Aku punya banyak waktu lebih untuk ngembangin ilmu menulis. Aku mulai ikut lomba dan pelatihan menulis. 

Kalah, coba lagi. Kalah coba lagi. Menang, coba lagi. Kalah lagi, coba lagi. Menang, coba lagi. Menang lagi... menang lagi dan terus seperti itu.

Di SEMESTER 3 aku mulai ikut himpunan organisasi di kampus. Aku sangat berharap bisa masuk.  Ada keinginan untuk kuliah dengan banyak manfaat. Saat itu aku mengajukan diri sebagai bagian dari Humas Divisi Jurnalistik.

Tentu, saat ngajuin diri aku tulis beberapa poin tambahan bahwa aku suka menulis dan ngelmpirin beberapa bukti bahwa aku pernah berprestasi dalam menulis. Tak disangka, aku diterima! 

Tahun inilah semua dibuka... 
jalan menuju mimpi....


Projek Besarku

Fakultasku pada saat itu adalah fakultas baru. Belum ada majalah kampus. Saat itu juga aku buat program kerja dan proposal pembuatan majalah kampus. Identitas fakultasku teknologi, maka karakter majalah kami adalah majalah digital sekaligus majalah cetak. Cukup rumit karena aku sendiri masih meraba-raba seperti apa membuat majalah itu. Akhirnya majalah ini jadi dengan sangat luar biasa di luar ekspetasi kami. 

Majalah Binary, Majalah Pertama Kampus Ps. Sistem Informasi Unej

Ini projek luar biasa. Maka aku harus mengenalkan ini di luar kampus. Aku beranikan diri mengundang semua fakultas yang ada di dua universitas tetangga seperti Universitas Muhammadiyah Jember dan Universitas Politeknik Jember pada acara Launching Majalah Perdana ini.

Ya, aku berani nekat mengundang banyak undangan

Sungguh, ini adalah pintu dari segalanya. 
Antusias undangan begitu luar biasa memuaskan. Ini prestasi besar! Ada terbesit semangat untuk memberikan yang terbaik untuk diri kampus dan diri sendiri.

Setelah itu aku tidak kemudian berhenti. Menuju SEMESTER 4 aku menulis buku novel. Diterima di salah satu penerbit mayor dan beredar luas di toko buku. Beranak lagi satu dan beberapa bulan kemudian satu lagi, sehingga di tahun itu aku punya 3 buku sekaligus. Bukan hanya itu saja, dari lomba-lomba menulis baik di nasional dan tingkat universitas, beberapa juara mulai kuraih. 


IP dan IPK

Adaptasi yang kulalui bersama keseruan bersama kawan-kawan, nilai IP mulai naik dari 2.95 jadi 3.21, lalu konstan di 3,21, dan naik 3,48. Perlahan namun pasti. Bukan cumlaude memang....

Di tahun itu juga aku mulai mencoba untuk mengajukan beasiswa lagi. Percaya diri aja, sih sambkl tetap pasrah. Karena aku sadsr pesaingku juga orang-orang yang lebih aktif di dunia organisasi. Nilai mereka lebih bagus dan banyak pengalaman organisasi lainnya.

Aku obsesi untuk masuk di beasiswa Dikti jalur prestasi atau PPA. Bahkan sebelum aku mengajukan diri untuk beasiswa PPA, aku dipanggil dosen untuk segera persiapkan berkas untuk beasiswa Supersemar. Tapi aku ingin PPA. Aku ingin PPA!

Kemudian aku berhasil!

Setelah dapat beasiswa aku berhenti? Tidak. Aku terus mengisi hari-hariku dengan belajar supaya IPK terus naik dan menebalkan prestasi. Rasanya itu candu! Baik di dunia menulis, desain grafis yang perlahan mulai kuminati, juga blogging


Selalu Mengembangkan Diri

Hei, teman-teman pikir aku hanya kuliah, organisasi, dan menulis saja? Aku juga bekerja sambilan menjadi designer cover dan layout di sebuah penerbitan indie dari tahun 2012 hingga 2014. Hitungannya 3 tahun. Dan semua berjalan sangat baik.

Hasil memang tidak mengecewakan. IP naik dari 3,48 menjadi 3,72. 3,84 yang kemudian aku mengajukan beasiswa kedua dan berhasil dapat PPA lagi. IP paling terakhir 4.00 karena hanya menempuh Skripsi. Paling teakhir prestasi yang paling membekas adalah predikat Lulus Tercepat berhasil kugenggam dengan IPK akhir 3,48

Belum cumlaude ya? Aku yakin IPK teman-teman pasti jauh lebih bagus dari punyaku.

Sertifikat Lulus Tercepat


Bisa bayangin bahagianya orang tuaku saat namaku disebut membawa predikat Lulus Tercepat? Mamaku juga diberi kehormatan untuk memberi sambutan sebagai perwakilan orang tua wali.

Beasiswa sangat membantuku untuk belajar lepas dari menyusahkan orang tua, Perlahan orang tua nggak ngasih uang jajan. Hingga akhirnya benar-benar sudah lepas dari ketergantunagn orang tua dalam hal biaya. Aku bisa mencukupi kebutuhanku sendiri. Terutama biaya lain-lain di perkuliahan, seperti biaya cetak foto copy, biaya mencari literatur baik buku atau online, dan lain-lain.

Mimpiku ingin cepat mendapat kerja karena aku sudah merasakan memiliki uang sendiri meski sedikit sejak kuliah. Semua yang kudapat semasa kuliah tidaklah sia-sia. Beruntung 1 bulan aku lepas wisuda, aku diterima bekerja meski di bulan ketiga aku resign. Tidak menganggur lama-lama, di satu bulan berikutnya aku ditawari bekerja di tempat aku bekerja sekarang. Yap, sampai saat ini pun aku pun masih bisa menyelaraskan antara bekerja dan hobi menulis.

Baca Juga: Pengalaman Perekrutan (Psikotest-Interview) di Beberapa Perusahaan


Jadi Mana yang Katanya Mustahil?

Mustahil karena belum dicoba? "Saya dapat beasiswa karena saya apply" kata Abellia di bukunya yang berjudul Meraih Mimpi dengan Beasiswa. Aku sangat setuju dengan pernyataan ini. 

Aku punya buku bagus buat temen-temen yang mungkin hendak berencana kuliah dengan beasiswa. Baik yang baru akan masuk perguruan tinggi, maupun yang sudah masuk dan ingin mencoba. Buku ini merangkum perjalanan Abellia Anggi Wardani yang lebih luar biasa dalam mengembangkan dirinya berkontribusi untuk negeri ini. Tujuan beliau sangat mulia.

Kalau kamu punya pikiran:
- Nilaiku nggak bagus. Nggak akan bisa dapat Beasiswa.
- Aku nggak punya prestasi. Minder, ah!
- Males ah, deeeuhhh... ribet banget!
- Aku ingin kuliah di luar negeri seperti Jepang, Australia, Amerika, dan lainnya. Tapi nggak tahu caranya.
- Aku sudah coba berkali-kali, tapi gagal terus.
- Aku dari keluarga nggak mampu, aku ingin kuliahku lancar sampai akhir, aku butuh bantuan biaya pendidikan itu. Tapi... ketika aku ajuin, kenapa yang dapat malah yang masih mampu dariku. Nggak adil banget!

Hei, sudahkah teman-teman memperbaiki kuaitas diri untuk menjadi mahasiswa berpretasi dan aktif? Dikti tidak mau membiayai mahasiswa yang malas dan pesimis.

Ayolah...

Kita bisa dapat jawabannya di buku ini. Buku yang penceritaannya dengan sudut pandang 'aku', sangat dekat dengan pembaca. Rasanya apa yang kita rasain, dia juga merasakan. Tentu... kita akan dapat solusi untuk setiap keresahan.


Punya mimpi kuliah di luar negeri?

Mau belajar bagaimana memilih universitas yang cocok dan bagus baik di dalam maupun di luar negeri? Persiapan apa saja yang kita lakukan nantinya jika berhasil dapat beasiswa di dalam bahkan di luar negeri? Semua terjawab di sini. Abellia sangat berwawasan luas, terbuka, dan gurih banget nuturinnya. Nggak seperti baca buku berat deh!

Ada 7 tahap yang dituturkan Abellia dalam menaklukan beasiswa. Dimulai dari persiapan diri hingga bagaimana kita membawa diri jika kita sudah meraih beasiswa itu. Abellia mengajari kita dengan tahap-tahap yang mudah dimengerti.

Ini adalah buku yang sangat menginspirasi. Perjuangan seorang wanita dalam meraih mimpinya untuk bisa besekolah tinggi dengan beasiswa. Dan beliau mampu. Di buku inilah dia berbagi kiat dan pengalaman berharganya. Banyak tips bertebaran yang kayanya butuh stabilo deh buat nandain. >.<



Giveaway!

Aku akan adain giveaway untuk dua pembaca yang memang ingin kenyang dengan ilmu yang luar biasa ini. Caranya gampang banget! Simak yuk caranya di bawah ini:

1. Follow twitter @Stiletto_Book
2. Follow twitter @vindy2804
3. Like Fanspage Stiletto Book
4. Follow Instagram @Stiletto_Book
5. Share giveaway ini di media social masing-masing dengan mention Stiletto Book dan @vindy2804, jangan lupa hastag #MeraihMimpidenganBeasiswa

Terakhir...
6. Jawab di komentar dengan sertakan email kamu ya :)
Pernahkah kamu mendapat beasiswa?
- Jika pernah, share pengalaman berkesan apa saat meraihnya?
- Dan jika belum, apa usaha yang sedang kamu lakukan untuk meraih beasiswa atau mimpimu?
Semoga beruntung! 

buku Meraih Mimpi dengan Beasiswa karya Abellia Anggi Wardani


JUDUL: Meraih Mimpi dengan Beasiswa
PENULIS: Abellia Anggi Wardani
PENERBIT: Stiletto Book
HALAMAN: xvi + 227
TERBIT: April 2016


     Giveaway Berlangsung     
3-7 Mei 2016

    Pengumuman Pemenang    
8 Mei 2016

Jadi,
Sudahkah kau bangun...
untuk meraih mimpi?

Quote Bangun dari Mimpi


Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Previous
Next Post »

19 komentar

Write komentar
Mas Darsono
AUTHOR
Tuesday 3 May 2016 at 07:44:00 GMT+7 delete

Wow.... ada GA nich..
:)

kalau beasiswa, alhamdulillah sedari SMA sampai kuliah saya rutin mendapatkannya...
SMA beasiswa berprestasi, kuliah juga...

Ketika SMA sih perasaan saya biasa sajah... tapi pas kuliah, wow banget.... Soalnya ketika saya kuliah, selain saya membiayai kuliah saya sendiri (udah kerja soalnya) saya juga punya tanggungan cicilan sepeda motor...
alhamdulillah dengan beasiswa tersebut saya benar2 merasa terbantu. Bahkan lucunya, ada salah satu teman saya yang ketika kuliahnya selesai, ternyata uang beasiswanya lebih seratus ribu. Dan sisa uang itu langsung diberikan oleh pihak kampus ke temanku...
walah.....

Reply
avatar
Tuesday 3 May 2016 at 14:20:00 GMT+7 delete

Wah hebat sekali mbak, hmm saya saja gak pernah mbak dapat beasiswa.

Reply
avatar
Annisa
AUTHOR
Tuesday 3 May 2016 at 15:12:00 GMT+7 delete

apa usaha yang sedang kamu lakukan untuk meraih beasiswa atau mimpimu?

Usahaku? ya tetep belajar dan mencoba hal yang baru. karena itu adalah salah satu cara agar mimpiku terwujud. apalagi aku mau banget bisa dapat beasiswa belajar dikorea *amin.
semoga dengan usaha-usaha yang semakin meningkat aku bisa meraih mimpiku itu.
aku juga sekarang lagi cari peluang agar ad beasiswa yang nyantol ke diriku. karena selain dapat beasiswa. aku juga bisa membanggain orang tua, dan orang tua ga perlu ngeluarin biaya banyak untuk sekolahku. apalagi aku masih punya adik yang masih kecil.

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
Tuesday 3 May 2016 at 22:04:00 GMT+7 delete

semoga saja dengan bantuan beasiswa tersebut kamu dapat meraih mimpi dan segala keinginanmu tercapai :)

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
Thursday 5 May 2016 at 13:28:00 GMT+7 delete

Twitter @wulanchayaank
Instagram wulan chayaank
Fb Tiwul chayaank

Pernah, sejak SD sampai SMP saya mendapat beasiswa dr pemerintah karena ekonomi ortu yg pas pas an. saat itu saya semakin rajin belajar dan akhirnya saat memasuki SMA saya mndapat beasiswa berprestasi karena nilai UNAS saya tertinggi ke 4 dg nilai 24,60 di sekolah tempat saya mendaftar itu. Dan selama SMA sampai lulus sya mendapat beasiswa dr pemerintah tentu sangat membantu sekali. Mengingat biaya sekolah kala itu sangat mahal bagi kami.

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
Friday 6 May 2016 at 10:22:00 GMT+7 delete

Nama: Husnul Aini
Twitter: @azadinda
E-mail: aini.physics07@gmail.com

Pernah dapat beasiswa dari SMA sampai kuliah. Yang berkesan, usaha waktu dapetin beasiswa SMA. Waktu itu kondisi ekonomi keluarga nggak bagus, malah aku hampir pindah gara-gara hal ini. Di musholla sekolah waktu itu aku sempat nangis karena nggak mau pindah. Kebetulan ada temen yang liat dan akhirnya aku curhat. Temen itu nyaranin untuk ngajuin beasiswa ke sekolah. Karena menurut dia, aku termasuk siswi yang berprestasi. Kemudian aku cari guru yang bisa bantu. Kebetulan ada tugas sekolah yang disuruh bikin cerpen dan aku tuangkan ceritaku di cerpen itu. Bikin cerpennya pun pinjam komputer temen. Waktu itu aku nginep di rumahnya, syukurnya dia dan keluarganya baik banget. Guruku baca cerpen itu dan langsung minta bikin surat keterangan tidak mampu dari desa. Semua syarat sudah beres, tinggal ketemu guruku. Tapi waktu aku ngomong ke guru itu, ternyata proses seleksi beasiswa sedang berlangsung. Guruku marah dan minta langsung ke TU serahkan semua persyaratan dengan rekomendasi dari beliau. Aku lari ke TU buat nyerahin persyaratan, meskipun dikasi muka masam sama petugasnya, aku cengegesan aja biar petugasnya nggak makin kesel. Akhirnya waktu pengumuman dikasi tau kalau aku dapet beasiswa. Bersyukur banget bisa terus lanjutin sekolah dari beasiswa itu. Aku jadi bisa lanjutin belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Sekarang lagi berusaha mengejar beasiswa s-2. Semoga bisa dapet buku ini.

Reply
avatar
Dewi Elsawati
AUTHOR
Friday 6 May 2016 at 11:23:00 GMT+7 delete

Menjadi penerima beasiswa adalah kebanggaan tersendiri, lebih tepatnya dibilang 'keberuntungan'. Meski sebenarnya ada tekanan di balik itu karena kalau prestasi gak bisa bertahan pasti tertekan juga takut beasiswa dicabut :')

Reply
avatar
Saturday 7 May 2016 at 04:25:00 GMT+7 delete

Waaaah kebetulan aku juga lagi nunggu pengumuman beasiswa nih semoga aja keterima deh buat biaya riset tugas akhir :")

Reply
avatar
Saturday 7 May 2016 at 09:40:00 GMT+7 delete

wah.. kak vindy hebat banget.. :D
kalo saya lagi nyoba beasiswa dari lpdp buat ngelanjutin S2..
doain ya kak.. :)

Reply
avatar
Saturday 7 May 2016 at 10:06:00 GMT+7 delete

3,72 IPKmu Vin??? Kerenlah pokoknya. Gue gak nyampe segitu. Apalagi, lo lulus 3 tahun 9 bulan 15 hari. Eh, tau aja yg ngitung harinya. :D

Sejujurnya mungkin gue orang yang selalu pesimis buat ngajukan Beasiswa. Kenapa? Ya, karena ada something yang membuat gue kurang setuju sama sistem beasiswa yang ada di kampus gue. Intinya apalah itu, gue sykuri aja.

Tahun yg sama lo nerbitin 3 buku? Wah... ini serius prestasi keren banget. Salut sama mu Vin. Semua bidang keknya udah ngalir aja di hidupmu. Belum lagi udah jadi desainer cover di penerbit Indie. Itu keren sih banget malah.

Beda banget sama gue.. Iya, gue mah cuman manusia yang belajar bersyuku aja. :)

Sukses buat blogtournya ya.. Pengen ikutan, tapi maternya berat di gue. :D

Reply
avatar
rizki
AUTHOR
Saturday 7 May 2016 at 10:56:00 GMT+7 delete

Cita-cita dari kecil sih paling banyak jadi dokter. Entar pas udah gede, mau lulus SMA pada berubah semua cita-citanya. Kayak aku..

Wah kak Vindy kuliah di Sistem Informasi, kebetulan aku ada minat buat masuk kesana. Padahal kuliah di ilmu komputer gitu rumit ya tapi bisa lulus dengan waktu 3 tahun. Inspirasi banget nih.

Btw dance cover refrain penuh harapannya keren lho, cover lagu lain kek river atau beginner bisa kali..

Reply
avatar
Saturday 7 May 2016 at 12:39:00 GMT+7 delete

Wah aku emang dari pertama masuk SMA kelas 1, aku udah bermimpi untuk mendapatkan beasiswa dan kuliah di Finlandia. Karena ada saudara ku disana, yang tidak keberatan kalau aku tinggal bersama mereka.

Tapi karena aku minim pengalaman, dan jujur, aku jarang banget baca buku yang menyediakan tips untuk mendapatkan beasiswa.

Kalau sekarang ini, tembus Unimed lewat jalur sbmptn saja sudah syukur. Semoga bisa mengikuti jajak kak vindy yang dapetin beasiswa.

Rasanya pengenn aja gitu bisa bahagian orangtua. Tanpa harus membebankan orangtua

Reply
avatar
Purwasuka
AUTHOR
Saturday 7 May 2016 at 14:46:00 GMT+7 delete

sekarang ini udah banyak beasiswa kuliah, enak deh pokoknya :)

Reply
avatar
Putri
AUTHOR
Saturday 7 May 2016 at 19:05:00 GMT+7 delete

anantaprama@yahoo.co.id

Pernahkah kamu mendapat beasiswa?
Pernah, aku mendapatkan beasiswa untuk bersekolah gratis di SMPku dulu selama dua tahun. Beasiswa itu aku dapatkan berkat memenangkan urutan kedua Lomba MIPA se-kota/kab Probolinggo. Saat itu SMPku itu merupakan salah satu dari dua sekolah di kotaku yang berstatus RSBI. Karena predikat tersebut, di SMP aku bisa dengan mudahnya masuk kelas olimpiade. Semula aku masuk kelas olimpiade TIK, tetapi berkat usul temanku, aku pindah ke kelas olimpiade Matematika. Di sana kemampuanku berkembang, aku setidaknya mau belajar lebih, bahkan sempat dipercaya sekolahku untuk mewakili sekolah dalam event NSO se-Indonesia, tetapi sebelum NSO dimulai RSBI keburu dihapuskan sehingga aku nggak jadi ikutan NSO.
Hmm, aku ingin bercerita sedikit...
Pengalaman beasiswa itu entah kenapa membuatku takut, resah, dan semangat dalam satu waktu hingga kini. Aku merasa beasiswa yg kudapat saat itu cuma keberuntungan belaka, aku merasa aku menjadi lebih bodoh sekarang karena tidak mendapatkan beasiswa, bahkan pada saat tes masuk SMA aku berada di posisi 40. Aku ketakutan, tapi bagaimanapun beasiswa waktu itu membuatku 'candu' untuk tidak merepotkan orang tua, oleh karena itu untuk kuliahku tahun depan, aku ingin sekali mendapatkan beasiswa. Yah, meskipun peluang untuk mendapatkan beasiswa Bidik Misi sudah gugur karena aku merasa aku tergolong 'mampu', aku masih bersemangat untuk mencari lebih banyak peluang.
Akhir-akhir ini aku begitu gila karena memikirkan beasiswa, aku tidak tahu harus memilih jurusan apa dan apa yang harus aku lakukan. Aku tidak ingin masa depanku hancur hanya karena kebingunganku ini. Maka dari itu, bersama guruku sekarang aku habis-habisan mencari peluang beasiswa di luar negeri. Iya, iya, aku sadar kalau beasiswa luar negeri saingannya lebih banyak. Monbukagakusho, Turkiye Burslari, NUS, Korean Goverment Scholarship, sampai Chevening kucaritahu habis-habisan. Malangnya, ketika aku mencari info-info itu, aku seringkali menangis karena "Oh, kenapa aku harus kurang di sana sini? Ke mana aja aku selama ini?!". Aku jengkel tapi bagaimanapun harus bersemangat mencari beasiswa. Bukan cuma semangat dalam ucapan saja, aku harus semangat belajar, memperbaiki nilai, meningkatkan nilai TOEFL, dan lain-lain. Aku harus menjadi lebih baik lagi. AKU HARUS MENJADI LEBIH BAIK LAGI!

Reply
avatar
Akarui Cha
AUTHOR
Sunday 8 May 2016 at 08:06:00 GMT+7 delete

Aku bangga banget punya teman seperti kamu Vind. Sejak pertama ketemu di Jogja, aku merasakan banget kalau kamu adalah sosok penuh semangat dan juga menyenangkan. Pantas saja jika banyak impian impianmu yang bisa kamu dapatkan perlahan lahan. Kekuatan dari impian itu emang nggak pernah bohong ya Vind.

Aku juga pernah dapat beasiswa prestasi dari kampus. Memperjuangkannya dengan cara yang mungkin buat orang biasa aja, tapi buat aku ... merasa kalau aku sampai hari ini masih harus terus banyak belajar.

yuk kita maju untuk meraih impian kita bareng bareng Vind.

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
Sunday 8 May 2016 at 09:59:00 GMT+7 delete

ipk nya 3.48 baca yg bener gih

Reply
avatar
Sunday 8 May 2016 at 16:43:00 GMT+7 delete

Wah keren ya kamu dapat predikat mahasiswa yang lulus dengan cepat. Bikin termotivasi nih abis bacanya. Dari yang IPnya pas-pasan sampai lumayan terus dapet beasiswa pula.
Alhamdulillah aku juga dapet beasiswa. Emang ya beasiswa bikin kita jadi semangat belajar dan ngebantu ngurangin beban orangtua. Semoga aku bisa cepet lulus juga ya kaya kamu :)

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
Saturday 14 May 2016 at 03:52:00 GMT+7 delete

Kalo beasiswa di Pekanbaru, syaratnya itu banyak yang harus ada surat keterangan miskin. Nah, sementara orang tua ku gak mau buat begitu, karena takut itu jadi doa. Jadilah aku gak pernah ngerasain beasiswa. Lagian juga aku bukan mahasiswa yang aktif di organisasi kampus. Lebih suka ikut komunitas yang sesuai hobi aja. Semisal standup comedy dan fotografi.

Waduh, lulus tercepat. Keren juga ya. Aku bulan Juli tahun ini bakalan 4 tahun, IPK juga gak bagus-bagus :D. Terimakasih semangatnya Kak.

Reply
avatar
Jumanto
AUTHOR
Sunday 18 September 2016 at 06:02:00 GMT+7 delete

Kisah bs dijadikan inspirasi nih. Sukses terus mba

Reply
avatar

Jejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.

Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon