Pengalaman Menyusui untuk ASI Bernutrisi

Pengalaman Menyusui untuk ASI Bernutrisi

Saat hamil, orang bilang aku mungkin gagal untuk lahir normal melihat tubuhku yang nggak berisi, perut membuncit tapi lingkar tubuh nggak nambah. Padahal aku makan ya sudah lebih banyak daripada biasanya. Meski di trimester pertama memang susah makan sih. Keluhan itu langsung kusampaikan ke bidan dan dokter. Aku rutin periksa ke bidan di puskesmas. Aku diberi penambah darah, vitamin C dan kalsium. Syukur aku punya support system yang luar biasa hebat. Nggak pernah lupa untuk ingetin aku makan sehat dan vitamin jangan sampai bolong. Aku ngalamin banget tuh tulang sakit setiap bangun tidur dan lemas karena aku ada riwayat anemia, tekanan darahku rendah.

Ternyata aku bisa melakukan persalinan normal. Bagiku normal atau sesar itu sama-sama tetap menjadi ibu. Karena sama-sama akan mengalami semua perubahan besar dalam hidup. Sebenarnya sih sejak hamil pun semua sudah berubah. Terasa banget di trimester pertama. Makan apapun terasa mual sekali.

Hormon hamil berbeda dari hormon menyusui. Bahkan ditambah tekanan dari lingkungan yang membuat semua kacau tertutama produksi ASI. Ya, aku sempat mengalami baby blues meski tidak begitu parah.

Suami….

Suamilah yang saat itu paling memahamiku. Beliau bekerja, tapi begitu pulang aku ajak suami masuk kamar lalu tutup pintu. Aku peluk beliau sambil menangis. Hanya menangis saja. Sampai aku merasa lebih baik. Terkadang aku membahas apa yang kurasakan hari ini. Atau kadang aku hanya cukup menangis dan dipeluk lamaaaa sekali.

Tanpa beliau mungkin baby blues-ku akan berlanjut.

 

💕 Katanya, ASI-ku Sedikit

Salah satu yang membuatku sering merasa sedih adalah ketika orang menganggapku tidak bisa memberi ASI. Setelah kemarin diragukan bisa melahirkan dengan normal, saat lahir pun aku diragukan pula bisa memberi ASI. Lagi-lagi tolak ukur mereka adalah tubuhku. Aku memiliki tubuh yang kurus. Di catatan kesehatan buku pink, aku termasuk KEK. Payudaraku tidak besar. Lemak di tubuhku juga sedikit. Meski kehamilan kemarin aku naik 12 kg, tapi tampaknya aku tidak berubah kecuali terlihat membuncit.

Bulan Mei 2019, aku secara nyata menggendong seorang bayi kecil yang begitu lucu. Berat badannya normal 3 kg. Bukti bahwa badan mungil ini bisa hamil dan melahirkan anak yang sehat, normal dan ideal. Bahkan rasanya tidak percaya, kini aku memiliki miniatur hidup perpaduan DNA-ku dan suami. Keajaiban yang bahkan saat ini pun masih tidak bisa kusangka. Anak kecil ini sudah mulai menunjukkan ketangkasannya.

 

💕 Melewati Langkah Penting Pertama

Aku yang lahir di puskesmas saat itu, sukses melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Bidan segera meletakkan bayi di atas badanku dan membiarkan bibir dan hidung mungilnya secara naluri mencari wangi yang dia kenal. Wangi areola yang mengandung kelenjar Montgomery, kelenjar yang wanginya seperti cairan ketuban yang akrab bagi bayi selama di kandungan.

Lagi-lagi aku bersyukur aku bisa melakukan tahap penting dalam suksesnya proses menyusui. IMD itu kunci bayi mengingat hal pertama dalam ibunya, menyusui dari areola dan puting ibu. Di saat bayi menyusu pun terjadi proses perubahan hormon dalam tubuhku. Hormon untuk menyusui segera aktif. Hormon Oksitosin berperan penting. Payudara terangsang untuk menghasilkan kelenjar susu. Semakin bayiku ‘rindu’ areola, semakin aktif hormonku untuk lebih banyak mengeluarkan ASI.

 

💕 Katanya, Bayiku Selalu Masih Lapar

Belum sampai di situ, satu bulan pertama bukanlah sebuah periode yang mudah. Masih dibayang-bayang ‘ASI-ku sedikit’ membuat intervensi masih berlanjut ketika bayiku selalu menangis. Kata mereka, “Masih lapar itu… ASI-mu nggak banyak, bayinya nggak kenyang.”

Kata siapa? Aku merasakan derasnya ASI ketika terjadi Let Down Reflex (LDR). Bahkan sensasi LDR kurasakan ketika tanpa bayi menyusu pun yang membuat payudaraku membengkak, keras dan merembes ke pakaian. Saat itu aku nggak tahu arti sensasi itu apa. Kukira hanya sebuah fenomena ‘mengisi’ payudara saja. Ternyata itu sensasi alami yang tandanya ASI harus segera diberikan, karena payudara akan terasa sangat penuh sampai luber-luber.

Aku yang saat itu minim info, tidak segera kususukan. Kubiarkan saja. Kukira yaaa memang begitu menjadi ibu menyusui. Kubiarkan netes membasahi bajuku. Bingung mencari lap kain untuk meredam rembesan ke baju. Bahkan telepon suami yang lagi kerja, “Belikan breast pad, Papi…”

Tapi ternyata… aku nggak butuh breast pad! Yang kubutuhkan hanya bayi. Dan bayi pun butuh aku sesegera mungkin. ASI adalah liquid gold yang memang cepat sekali terserap tubuh. Lambung bayi juga masih sangat kecil. Cepat terisi dan cepat kosong maka bayi menangis terus. Belum lagi di masa-masa growth spurt, masa bayi berkembang sangat pesat, bayi selalu selalu selalu menangis.

Aku hanya butuh sesering mungkin menyusukan bayi. Itu saja.

 

💕 Memompa ASI Pertama Kali

Aku tahu dunia per-ASI-an itu semua satu bulan pasca persalinan. Saat teman instagramku bilang: aku harus mengumpulkan ASIP. Ini akan sangat berguna ketika aku berada di kondisi yang tidak sehat sehingga kala itu produksi sedang turun, ketika bayi sedang jauh dariku karena suatu hal, atau ketika aku sudah mulai masuk kerja.

Saat itu aku berpikir, aku memang akan memompa, tapi nanti ketika kerja. Ternyata itu salah. Aku punya waktu 3 bulan cuti, maka harusnya selama itu pula aku harus manajemen ASIP. Harusnya pula, rembesan ASIP yang selama ini kubiarkan netes di pakaian itu kupompa saja dan kukumpulkan sedikit demi sedikit. Bayi itu menyusu memang sebentar dan sedikit karena ukuran lambungnya yang kecil itu. Sedangkan ASI-ku TERNYATA ‘sebanyak’ itu sampai payudaraku yang katanya ‘kecil’ tidak mampu menampungnya.

ASI-ku BANYAK!!!

Satu bulan adalah cukup lama untuk aku sadar. Kalau aku terus begitu, produksi ASI-ku benar-benar akan turun karena otak akan mengartikan: Tidak ada pengosongan payudara dengan baik, maka otak memerintahkan, “Kurangi saja produksinya, mungkin dia sedang menyapih…

 

💕 Akhirnya Aku Didukung ASI Full

Syukur setelah aku buktikan dengan terus menyusui dan kumpulkan ASIP yang terus diproduksi oleh payudaraku yang kecil ini, mereka yang bilang ASI-ku sedikit bungkam. Berbalik, mereka justru mendukungku untuk lebih giat memberi asupan terbaik untuk diriku sendiri dan tentunya untuk bayiku lewat ASI.

Aku merasa lebih percaya diri dan bersemangat dalam Meng-ASI-hi dan ini semua berproses. Dari yang sedikit hingga bisa bertambah seiring kebutuhan bayi dan support asupan makanan minum bernutrisi.

Jika ASI sedikit di awal pasca persalinan itu SANGAT WAJAR! Karena memang kebutuhan bayi hanya sedikit saja. Lebih kecil dari ukuran telur. Jumlah produksi ASI itu sesuai dengan permintaan bayi (Supply on Demand). Dan itu juga SANGAT dipengaruhi oleh keadaan psikisku. Hormon oksitosin nggak akan bekerja jika aku tertekan, stress, depresi, alih-alih kecewa pada diri sendiri karena sering dipojokkan.

💕 Teman Merekomendasiku Multivitamin untuk ASI Bernutrisi

Saat itu pula aku merasa haus informasi mengenai dunia per-ASI-an. Selama aku hamil aku sama sekali nggak belajar tentang itu. Hanya tahu hingga IMD saja. Teman yang menyarankan memompa ASI juga menyarankan aku rajin konsumsi multivitamin untuk meningkatkan kualitas ASI yaitu Multivitamin Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold. Diminum 2x sehari setelah makan. Kapsulnya gede, tapi kandungannya dibutuhkan untuk ibu menyusui sepertiku.

Harusnya aku kenal Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold ini sejak hamil sebagai multivitamin tambahan disamping asupan dari bidan dan dokter. Karena semua ibu di Indonesia berhak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan bayi dan dirinya sendiri.




Tentunya aku makan makanan sehat karena itu paling penting. Kebutuhan menyusui jauh lebih banyak dari pada sebelumnya. Multivitamin sangat membantuku untuk tetap merasa lebih sehat karena pola tidur yang nggak normal, nutrisi terbaik kita diserap oleh bayi melalui ASI.

Aku ngerasain banget memang bedanya saat minum multivitamin Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold. Bagi tubuhku memang lebih kuat imunitasnya. Di saat yang lain sakit bergantian seperti flu, aku lebih sehat dan nggak mudah sakit. Sedangkan bagi bayiku, dia mendapatkan kualitas ASI yang baik. Cukup banyak hindmilk di ASI yang kuhasilkan. Ini penting untuk tumbuh kembang bayi agar sesuai dengan grafik pertumbuhannya, berat badan naik sesuai dengan anjurannya. Harusnya ini sudah dipersiapkan sejak masa kehamilan, karena ASI Bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang Istimewa. Aku pernah nggak minum, lalu belum beli. Di tubuhku, cukup rentan sakit seperti flu, vertigo ringan, batuk. Asupan nutrisi untuk tubuhku ternyata kurang, karena aku juga bekerja di kantor.

 

💕 Pekan ASI Tahun 2020 – Mendukung Menyusui untuk Planet yang Lebih Sehat

Multivitamin Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold ini adalah suplemen dengan kandungan lengkap, 17 nutrisi esensial, bantu penuhi nutrisi ibu sehingga dapat memberikan ASI bernutrisi untuk buah hati sehingga ASI berkualitas dan lancar menyusui. Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold ikut mendukung World Breastfeeding Week yang ada di bulan Agustus, Kalbe Blackmores Nutririon kerjasama dengan Bumi Sehat Foundation.

Aku percaya ASI adalah kebaikan untuk bayi. Imunitas bayi pun juga secara alami didapatkan dari ASI. ASI adalah sumber kebaikan yang didapat dari ibu maka nutrisi ibu memang harus dilengkapi.

💕 Masih Menyusui

Saat ini bayiku berusia 15 bulan 2 minggu. Masih menyusui dan itu adalah sebuah aktivitas romantis antara kami. Tatap-tatapan mesra, terkadang saling senyum bahkan hingga sama-sama tertidur dalan dekapan hangat. Aku akan terus menyusui hingga saatnya nanti sama-sama siap dan waktunya untuk menyapih.

Dan hingga saat ini pun aku masih minum multivitamin Blackmores setiap hari. Kurekomendasikan bagi yang bingung mencari multivitamin/suplemen untuk bumil busui.

Buat semua bumil dan busui yang merasa badannya kecil jangan insecure dulu… Tetaplah jaga pola makan sehat dan perkaya dengan nutrisi yang tepat, insyallah yang tercipta adalah kebaikan untuk bayi.

 

Tips Menyusui Lancar Berkualitas dan Berkuantitas

  • Segera IMD selepas melahirkan
  • Susui bayi sesering mungkin (2-3 jam sekali)
  • Selepas menyusui langsung, pompa sisa ASI, simpan untuk ASIP
  • Pompa ASI seawal mungkin selepas lahiran (utamana menyusui langsung)
  • Powepumping minimal 2 minggu (ulangi jika merasa produksi menurun)
  • Saat yang tepat Powerpumping di jam 1-3 pagi (hormon prolaktin sedang tinggi-tingginya)
  • Pompa dari mode massage, jika LDR datang ubah mode expression
  • Istirahat cukup, tidak overthinking
  • Peluk suami/orang ternyaman dan curahkan isi hati
  • Makan dan minum bernutrisi
  • Minum multivitamin Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold 2x sehari selepas makan


Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold Bisa dibeli di apotek dan juga Official Store di e-commerce seperti Tokopedia, Blibli, Lazada dan Shopee.

Website : Blackmores

Instagram : @blackmoresid

 

Baca Juga Meningkatkan Produksi ASI dalam 2 Minggu

Cepat-tingkatkan-asi2

Previous
Next Post »

Jejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.

Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon